Ketika pertama kali senja meredup dalam gugatan perih bunga-bunga lili
Untaian kealpaan menghujam laksana bayang tak karuan sajak kuno Alexandra
Beberapa kutipan ngeri berkelebat dari antah berantah
Menyisihkan sisa rasa kalut
Menyisahkan melodi sendu raut hedonis
Bunga-bunga lili,
Melempar senyum gundah pada garis jalannya,, pada pita merah yang memberinya pelangi,
Nyata.. mengundang kelicikan awan hitam.. lalu mengerang.. lalu menangis
Membangunkan semua sudut ketakutan dalam hilir tak berujung
Lalu bunga-bunga lili,
Beranjak dari kekalutan dengan paradoks denting-denting hujan menyeruakkan nada gigih
Hentakan langit
Mengenang sejatinya kejayaan diri kala beberapa ucapan tak menjadi geram pemburu kumbang, nestapa kalut berjejer menjarakkan kotaknya jauh dan jauh pada semak belantara dan kelabu pitam raungan saga.
Tak ubahnya pernik anggun, bunga-bunga lili melempar perih cahaya gusar
Menjauhi rupa kelam
Menjauhi rupa tak biasa itik renta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar