Rangkuman Materi
Sifat elastis atau elastisitas adalah
kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk awalnya segera setelah gaya luar
yang diberikan kepada benda itu di hilangkan. Benda tak elastis (plastis)
adalah beberapa benda yang tidak kembali ke bentuk awalnya segera setelah gaya
luar dihilangkan. Contoh: tanah liat (lempung), adonan tepung kue, lilin mainan
(plastisin). Benda elastis kebalikan dari benda plastis, Contoh: karet gelang,
pentil dan lain-lain.
Jika suatu benda terkena gaya F, maka
bentuk benda itu akan berubah, besar perubahan bentuk benda (misalnya panjang
atau lebar) sebesar ∆x, dalam banyak situasi ∆x berbanding lurus dengan besar
gaya F yang diberikan oleh persamaan berikut:
Persamaan di atas dapat dinyatakan dalam kalimat ‘jika
gaya tarik tidak melampaui batas elastis pegas, pertambahan panjang pegas
berbanding lurus (sebanding) dengan gaya
tariknya’, pernyataan ini dikemukakan pertama kali oleh Robert Hooke,
seorang arsitek yang ditugaskan utuk membangun kembali gedung-gedung di London
yang mengalami kebakaran pada tahun 1666 oleh karena itu persamaan di atas
dikenal dengan hukum Hooke, dalam persamaan tersebut k merupakan suatu
konstanta yang menunjukkan sifat benda itu. Konstanta ini disebut konstanta
Hooke.
|
Dalam percobaan ini kita memakai pegas sebagai contoh
benda, ketika belum diberi gaya, pegas
sepanjang x0 kita memberi gaya pada pegas dengan menggantungkan
beban dengan massa m pada pegas. Beban tersebut mengalami gaya gravitasi Fg
sebesar Fg = m.g. Gaya gravitasi ini menarik pegas ke bawah sehingga panjang
pegas bertambah sejauh ∆x, maka panjang pegas menjadi x1 berarti
dengan persamaan di atas terdapat hubungan antara panjang pegas x dan besar
gaya Fg sebagai berikut:
Tujuan :
Tujuan eksperimen ini adalah siswa mampu
memahami tentang hukum Hooke dan dapat menentukan nilai tetapan pegas dari
hasil percobaan.
Alat dan Bahan:
Untuk percobaan ini dibutuhkan
seperangkat alat dan bahan sebagai berikut: 1 set statif, 1 buah penggaris, 1
set beban gantung, 1 buah pegas, 1 lembar kertas grafik.
Perencanaan Eksperimen:
Mahasiswa diminta untuk merencanakan dan melaksanakan
eksperimen untuk menyelidiki hubungan antara besar gaya tarik pegas dengan
besar pertambahan panjang pegas menggunakan rangkaian alat seperti ditunjukkan
pada gambar 2.
|
Rumusan Masalah : Berdasarkan eksperimen
gambar 2, (1). apakah pengaruh besar gaya tarik terhadap besar pertambahan
panjang pegas? (2) apakah ada hubungan gaya tarik yang diberikan terhadap batas
elastis pegas? (3) berapakah nilai konstanta pegas dari hasil eksperimen?
Hipotesis : (1). Semakin besar gaya tarik pegas, semakin besar pertambahan panjang
pegas, (2) ada, jika gaya tarik yang diberikan melampaui batas elastis
pegas maka pegas tidak kembali ke bentuk semula, melainkan secara permanen
berubah bentuk, (3) 1/9 N/cm
Variabel :
a. Yang dijaga konstan : jenis dan kondisi pegas, penggaris, statif,
dan neraca pegas,
b. Yang dimanipulasi : besar gaya tarik pegas
c. Yang merespon : besar pertambahan panjang pegas
Definisi Operasional
Variabel Manipulasi: gaya tarik dimanipulasi dengan cara mengubah-ubah mulai dari
0 N, 1 N, 2 N, 3N, 4N, 5N dan 6N, besar beban (massa beban diukur dengan neraca
pegas), gaya tarik dihitung dengan menggunakan (F = mg)
Definisi Operasional
Variabel Respon : pertambahan panjang pegas pada setiap gaya tarik yang
diberikan diukur dengan menggunakan penggaris.
Prosedur Percobaan :
1.
Gantungkan pegas baca kedudukan jarumnya (lo)
2.
Tambahkan beban (m)
dan catat pula kedudukan jarum (l)
3.
Ulangi kegiatan di atas dengan setiap kali memperbesar beban
dan mencatat kedudukan jarum penunjuknya.
4.
Catat hasilnya dalam tabel pengamatan berikut ini!
Tabel
Pengamatan
g = 10 m/s2 lo
= 40 cm
No
|
Beban (m) kg
|
F = m g (N)
|
l (m)
|
∆l = l - lo (cm)
|
1
|
0
|
0
|
40
|
0
|
2
|
0,1
|
1
|
49
|
9
|
3
|
0,2
|
2
|
58
|
18
|
4
|
0,3
|
3
|
67
|
27
|
5
|
0,4
|
4
|
76
|
36
|
6
|
0,5
|
5
|
88
|
48
|
7
|
0,6
|
6
|
110
|
70
|
5.
Buatlah kurva yang menyatakan hubungan antara F dengan ∆l
|
Analisis :
1. Bagaimanakah hubungan
antara gaya tarik dengan pertambahan panjang pegas?
Semakin besar gaya tarik, semakin besar
pertambahan panjang pegas.
2. Apakah ada hubungan gaya
tarik yang diberikan terhadap batas elastis pegas?
Ada, jika gaya tarik yang diberikan melampaui
batas elastis pegas maka pegas tidak kembali ke bentuk semula,
melainkan secara permanen berubah bentuk.
Kesimpulan :
1.
Apakah hipotesis Anda diterima? diterima
2.
Kesimpulan apa yang dapat anda buat?
Hipotesis diterima yaitu
jika pegas dipertahankan konstan, semakin besar gaya tarik pegas, semakin besar
pertambahan panjang pegas.
jika gaya tarik yang diberikan
melampaui batas elastis pegas maka pegas tidak kembali ke bentuk semula,
melainkan secara permanen berubah bentuk.
Penerapan :
Hukum Hooke memungkinkan kita untuk menghitung gaya tarik pegas, pertambahan
panjang pegas dan konstanta pegas.
Jika ratio atau
perbandingan gaya tarik terhadap pertambahan panjang pegas untuk dua pegas sama, maka konstanta/tetapan pegas
untuk kedua pegas itu adalah sama
Daftar Pustaka
Anonim. Panduan
Percobaan Pudak Scientific Kit Mekanika. Bandung : Pudak Scientific.
Giancolly C Douglas. 2004. Fisika Dasar Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Halliday Resnick, 2004. Fisika
Dasar Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Blocher, Richard. Petunjuk
Praktikum Elastisitas.
Hubungan Antara Gaya Pegas, Konstanta Pegas, dan Pertambahan
Panjang Pegas
Rangkuman Materi
Sifat elastis atau elastisitas adalah
kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk awalnya segera setelah gaya luar
yang diberikan kepada benda itu di hilangkan. Benda tak elastis (plastis)
adalah beberapa benda yang tidak kembali ke bentuk awalnya segera setelah gaya
luar dihilangkan. Contoh: tanah liat (lempung), adonan tepung kue, lilin mainan
(plastisin). Benda elastis kebalikan dari benda plastis, Contoh: karet gelang,
pentil dan lain-lain.
Jika suatu benda terkena gaya F, maka
bentuk benda itu akan berubah, besar perubahan bentuk benda (misalnya panjang
atau lebar) sebesar ∆x, dalam banyak situasi ∆x berbanding lurus dengan besar
gaya F yang diberikan oleh persamaan berikut:
Persamaan di atas dapat dinyatakan dalam kalimat ‘jika
gaya tarik tidak melampaui batas elastis pegas, pertambahan panjang pegas
berbanding lurus (sebanding) dengan gaya
tariknya’, pernyataan ini dikemukakan pertama kali oleh Robert Hooke,
seorang arsitek yang ditugaskan utuk membangun kembali gedung-gedung di London
yang mengalami kebakaran pada tahun 1666 oleh karena itu persamaan di atas
dikenal dengan hukum Hooke, dalam persamaan tersebut k merupakan suatu
konstanta yang menunjukkan sifat benda itu. Konstanta ini disebut konstanta
Hooke.
|
Dalam percobaan ini kita memakai pegas sebagai contoh
benda, ketika belum diberi gaya, pegas
sepanjang x0 kita memberi gaya pada pegas dengan menggantungkan
beban dengan massa m pada pegas. Beban tersebut mengalami gaya gravitasi Fg
sebesar Fg = m.g. Gaya gravitasi ini menarik pegas ke bawah sehingga panjang
pegas bertambah sejauh ∆x, maka panjang pegas menjadi x1 berarti
dengan persamaan di atas terdapat hubungan antara panjang pegas x dan besar
gaya Fg sebagai berikut:
Tujuan :
Tujuan eksperimen ini adalah siswa mampu
memahami tentang hukum Hooke dan dapat menentukan nilai tetapan pegas dari
hasil percobaan.
Alat dan Bahan:
Untuk percobaan ini dibutuhkan
seperangkat alat dan bahan sebagai berikut: 1 set statif, 1 buah penggaris, 1
set beban gantung, 1 buah pegas, 1 lembar kertas grafik.
Perencanaan Eksperimen:
Mahasiswa diminta untuk merencanakan dan melaksanakan
eksperimen untuk menyelidiki hubungan antara besar gaya tarik pegas dengan
besar pertambahan panjang pegas menggunakan rangkaian alat seperti ditunjukkan
pada gambar 2.
|
Rumusan Masalah : Berdasarkan eksperimen
gambar 2, (1). apakah pengaruh besar gaya tarik terhadap besar pertambahan
panjang pegas? (2) apakah ada hubungan gaya tarik yang diberikan terhadap batas
elastis pegas? (3) berapakah nilai konstanta pegas dari hasil eksperimen?
Hipotesis : (1). Semakin besar gaya tarik pegas, semakin besar pertambahan panjang
pegas, (2) ada, jika gaya tarik yang diberikan melampaui batas elastis
pegas maka pegas tidak kembali ke bentuk semula, melainkan secara permanen
berubah bentuk, (3) 1/9 N/cm
Variabel :
a. Yang dijaga konstan : jenis dan kondisi pegas, penggaris, statif,
dan neraca pegas,
b. Yang dimanipulasi : besar gaya tarik pegas
c. Yang merespon : besar pertambahan panjang pegas
Definisi Operasional
Variabel Manipulasi: gaya tarik dimanipulasi dengan cara mengubah-ubah mulai dari
0 N, 1 N, 2 N, 3N, 4N, 5N dan 6N, besar beban (massa beban diukur dengan neraca
pegas), gaya tarik dihitung dengan menggunakan (F = mg)
Definisi Operasional
Variabel Respon : pertambahan panjang pegas pada setiap gaya tarik yang
diberikan diukur dengan menggunakan penggaris.
Prosedur Percobaan :
1.
Gantungkan pegas baca kedudukan jarumnya (lo)
2.
Tambahkan beban (m)
dan catat pula kedudukan jarum (l)
3.
Ulangi kegiatan di atas dengan setiap kali memperbesar beban
dan mencatat kedudukan jarum penunjuknya.
4.
Catat hasilnya dalam tabel pengamatan berikut ini!
Tabel
Pengamatan
g = 10 m/s2 lo
= 40 cm
No
|
Beban (m) kg
|
F = m g (N)
|
l (m)
|
∆l = l - lo (cm)
|
1
|
0
|
0
|
40
|
0
|
2
|
0,1
|
1
|
49
|
9
|
3
|
0,2
|
2
|
58
|
18
|
4
|
0,3
|
3
|
67
|
27
|
5
|
0,4
|
4
|
76
|
36
|
6
|
0,5
|
5
|
88
|
48
|
7
|
0,6
|
6
|
110
|
70
|
5.
Buatlah kurva yang menyatakan hubungan antara F dengan ∆l
|
Analisis :
1. Bagaimanakah hubungan
antara gaya tarik dengan pertambahan panjang pegas?
Semakin besar gaya tarik, semakin besar
pertambahan panjang pegas.
2. Apakah ada hubungan gaya
tarik yang diberikan terhadap batas elastis pegas?
Ada, jika gaya tarik yang diberikan melampaui
batas elastis pegas maka pegas tidak kembali ke bentuk semula,
melainkan secara permanen berubah bentuk.
Kesimpulan :
1.
Apakah hipotesis Anda diterima? diterima
2.
Kesimpulan apa yang dapat anda buat?
Hipotesis diterima yaitu
jika pegas dipertahankan konstan, semakin besar gaya tarik pegas, semakin besar
pertambahan panjang pegas.
jika gaya tarik yang diberikan
melampaui batas elastis pegas maka pegas tidak kembali ke bentuk semula,
melainkan secara permanen berubah bentuk.
Penerapan :
Hukum Hooke memungkinkan kita untuk menghitung gaya tarik pegas, pertambahan
panjang pegas dan konstanta pegas.
Jika ratio atau
perbandingan gaya tarik terhadap pertambahan panjang pegas untuk dua pegas sama, maka konstanta/tetapan pegas
untuk kedua pegas itu adalah sama
Daftar Pustaka
Anonim. Panduan
Percobaan Pudak Scientific Kit Mekanika. Bandung : Pudak Scientific.
Giancolly C Douglas. 2004. Fisika Dasar Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Halliday Resnick, 2004. Fisika
Dasar Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Blocher, Richard. Petunjuk
Praktikum Elastisitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar