BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran Fisika merupakan mata pelajaran yang
kurang diminati siswa karena memiliki tingkat kesulitan pemahaman yang tinggi.
Padahal Fisika merupakan ilmu dasar yang tidak boleh tidak harus dikuasai, untuk
mencegah ketinggalan kita, bangsa Indonesia, di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi. Dengan demikian, Fisika harus ditanamkan secara mendalam kepada
seluruh siswa.
Salah satu upaya untuk menumbuh kembangkan minat dan
simpati siswa untuk men-cintai Fisika adalah dengan membuat alat peraga / model
perangkat teknologi sederhana meng-gunakan konsep Fisika. Dengan alat peraga
memungkinkan guru melakukan demontrasi atau peragaan untuk konsep-konsep
tertentu dalam pelajaran Fisika. Melalui demontrasi/peragaan dapat lebih
memotivasi siswa untuk belajar dan menerapkan keterampilan proses.
1.2. Tujuan Pembuatan Alat
Tujuan pembuatan alat peraga ini adalah :
a. menjadikan
siswa lebih tertarik dan aktif mengikuti kegiatan pembelajaran
b. meningkatkan pemahaman/penguasaan materi dan
kemampuan berfikir ilmiah siswa.
c. memotivasi siswa agar dapat menerapkan konsep
perubahan energi.
d. memotivasi
siswa agar dapat merancang sejumlah alat alternatif, membuat dan
mengerjakan alat, menguji alat dan menyempurnakan alat sebagai bentuk
penguasaan konsep sehingga dapat di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
1.3. Kegunaan alat dalam pembelajaran
Kegunaan alat dalam pembelajaran yaitu sebagai berikut
:
a.
dapat mempermudah guru dalam menjelaskan konsep
perubahan energi gerak menjadi energi listrik.
b.
Mempermudah siswa dalam memahami konsep perubahan
energi garak menjadi enegri listrik karena langsung mempraktikkannya.
c.
Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku. Setiap
pelajar yang melihat atau mendengarpenyajian melalui media menerima pesan yang
sama.
d.
Pengajaran bisa lebih menarik. Media dapat
diasosiasikan sebagai penarik perhatian danmembuat siswa tetap terjaga dan
memperhatikan.
e.
Pembelajaran menjadi lebih interaktif.
f.
Lama waktu pengajaran yang diperlukan lebih efisien.
g.
Pengajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan
atau diperlukan.
h.
Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari
dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan
i.
Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif.
Beban guru untuk penjelasan yang berulang-ulang mengenai isi pelajaran dapat
dikurangi bahkan dihilangkan. (Arsyad, 2003 : 22)
BAB II
PEMBUATAN
ALAT
2.1. Desain alat
Sebagai contoh model/alat peraga teknologi sederhana adalah miniatur PLTA .
Rangkaian disusun seperti pada gambar di bawah ini :
Keterangan Gambar :
1.
Kincir dianalogikan
sebagai turbin air
2.
Generator dimanfaatkan
untuk membangkitkan arus
3.
Motor listrik dianalogikan sebagai mesin diesel pada
PLTD dan Bola lampu digunakan sebagai indikator.
2.2. Alat dan Bahan
a.
Papan rangkaian
b.
Kincir kayu dengan karet penghubung
c.
Kincir air
dengan engkol pemutar
d.
Bola lampu 2,5 V sebagai indicator
e.
Generator listrik (dinamometer)
f.
Model rumah
g.
Kabel
h.
Sumber air
2.3. Proses pembuatan alat
a.
Seperti yang terlihat pada desain alat yang kita butuhkankan
adalah kincir kayu atau plastik di hubungkan dengan generator (dinamometer)
dengan menggunakan karet penghubung.
b.
Kemudian hubungkan generator (dinamometer ) ke bola
lampu yang di tempatkan di model rumah
dengan mennggunakan kabel.
c.
Rangkain yang sudah dihubungkan di atas di tempatkan
di atas papan rangkain.
d.
Kemudian gerakkan kincir denhan menggunakan sumber
air. Usahakan sumber air deras dan mampu menggerakkan kincir.
BAB III
UJI COBA
ALAT
3.1. Judul percobaan/eksperimen
yang digunakan untuk uji coba
Judul percobaan/eksperimen yang digunakan untuk uji coba
adalah “proses perubahan energi gerak
menjadi energi listrik”.
3.2. Langkah-langkah
uji coba petunjuk eksperimen
Langkah-langkah
uji coba alat peraga miniatur PLTA adalah sebagai berikut:
a. Rangkailah
alat seperti pada gambar desain alat di bawah ini
b. Jatuhkan
air dari sumber air ke kincir sehingga kincir dapat bergerak dan bisa
menyalakan lampu.
c. Ulangi
percobaan dengan mengaliri air secara pelan-pelan. Perhatikan apakah lampu
nyala atau tidak?
d. Bandingkan
nyala lampu apabila kincir di aliri air secara keras dan secara pelan-pelan.
Daftar Pustaka
Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada
————–,Media Pembelajaran ; diposting oleh Wijaya Kusumah di http://
wijayalabs.blogspot.com/ 2007/ 11/ media-pembelajaran.html.
Hilman, Asep . Penggunaan Media
Pendidikan dalam PBM ; Kelompok KORPRI Direktorat Pendidikan Menengah Umum
; 1992.
Karhami, S. Karim A.. Panduan
Pembelajaran Fisika SLTP ; Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan :
1998.
————– , Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Fisika SMA & MA .Badan Standar Nasional
Pendidikan. Jakarta: 2006
Tidak ada komentar:
Posting Komentar